Pekanbaru Jadi Kota Prioritas Nasional Pengembangan BRT, Bukti Komitmen Wujudkan Transportasi Publik Modern

Read Time:1 Minute, 32 Second

Pekanbaru, — Pemerintah melalui Bappenas menyiapkan 20 kota prioritas untuk pengembangan angkutan massal berbasis jalan atau Bus Rapid Transit (BRT) yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dari 20 kota tersebut, enam kota akan mendapat perhatian khusus, yakni Batam, Pekanbaru, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Sunarko, mengungkapkan bahwa Pekanbaru dinilai sangat layak menjadi salah satu kota prioritas karena memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan transportasi publik. Hal ini dibuktikan dengan adanya Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur pendanaan transportasi umum secara berkelanjutan.

“Pekanbaru menetapkan kewajiban alokasi maksimal 5% dari APBD untuk subsidi angkutan umum massal. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah kota dalam memajukan transportasi publik yang inklusif,” ujarnya.

Selain Pekanbaru, Semarang dan Batam juga memiliki regulasi serupa. Semarang menetapkan alokasi minimal 5% dari APBD untuk subsidi trayek tertentu termasuk BRT dan kereta api, sementara Batam mewajibkan 10% dari total opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) digunakan untuk pengembangan sistem BRT dan peningkatan layanan setiap tahun.

“Aturan ini sejalan dengan PP Nomor 35 Tahun 2023 yang mewajibkan minimal 10% penerimaan PKB dialokasikan untuk pengembangan sarana transportasi umum,” tambah Sunarko.

Hingga kini, 38 pemerintah daerah di 12 provinsi telah mengalokasikan sebagian APBD mereka untuk subsidi transportasi publik, terdiri dari 16 kota dan 10 kabupaten.

Sunarko menyebut, berdasarkan tren pertumbuhan ekonomi dan hasil kajian di lapangan, Pekanbaru memiliki tekanan mobilitas yang tinggi dan sangat membutuhkan sistem transportasi massal yang efisien. “BRT bukan sekadar simbol kemajuan, tapi kebutuhan nyata masyarakat. Kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang inklusif dan terjangkau,” tegasnya.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sejak 2017 bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Indonesia dalam proyek Sustainable Urban Transport Programme Indonesia (SUTRI NAMA) serta komponen Indonesian Bus Rapid Transit Corridor Development Project. Kerja sama ini dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2024 dan menjadi fondasi penting pengembangan sistem BRT di kota-kota besar Indonesia. (Adv)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Diduga Sarat Korupsi, Proyek Revitalisasi SD Negeri 037 Tapung Tertutup untuk Liputan Media
Next post Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi Teguhkan Integritas Pegawai Lewat Penandatanganan Komitmen Bersama