Curah Hujan Tinggi, DPRD Kabupaten Kampar Ingatkan Masyarakat Untuk Waspada

Read Time:1 Minute, 27 Second

DPRD KAMPAR —- Curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Riau dan Sumatera Barat berdampak pada meningkatnya debit air di Waduk PLTA Koto Panjang, Kabupaten Kampar. Manajemen PLTA terpaksa membuka pintu pelimpah (spillway gate) secara bertahap demi menjaga keamanan bendungan, yang berpotensi menaikkan permukaan Sungai Kampar hingga 70 cm.

Dalam surat resmi yang diterbitkan Sabtu (18/1), Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, menyatakan bahwa proses pembukaan dilakukan bertahap selama dua hari.

“Pada Sabtu pukul 14.00 WIB, lima pintu pelimpah akan dinaikkan masing-masing 30 cm, sehingga total bukaan mencapai 80 cm per pintu. Lalu, pada Minggu (19/1), ketinggian bukaan akan bertambah 20 cm lagi,” jelasnya.

Dengan penyesuaian ini, arus sungai di hilir waduk diperkirakan akan naik sekitar 50-70 cm dari kondisi normal. Hal ini memicu kekhawatiran bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai, terutama di daerah rawan banjir.

Menanggapi situasi ini, anggota DPRD Kabupaten Kampar, Raja Ferza Fakhlevi, mengingatkan warga untuk lebih waspada, terutama dalam mengawasi anak-anak yang bermain di sekitar sungai.

“Debit air yang meningkat ini bisa sangat berbahaya. Saya mengajak semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, untuk lebih sigap dalam upaya pencegahan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mendorong pemerintah untuk segera bertindak dengan menyebarkan informasi ke desa-desa terdampak serta mempertimbangkan pembentukan Satuan Tugas Tanggap Bencana Banjir.

“Penting untuk mendirikan posko informasi di wilayah yang berpotensi terdampak agar masyarakat bisa mendapatkan informasi terbaru terkait kondisi air,” tambahnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, peningkatan debit air di Waduk PLTA Koto Panjang selalu membawa tantangan tersendiri bagi warga yang tinggal di sepanjang Sungai Kampar. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi banjir musiman menjadi kunci utama untuk meminimalisir risiko dan dampak yang ditimbulkan.**

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Iing Chaing : Tiktok Bukan Produk Jurnalis, Masyarakat yang Dirugikan Sikahkan Laporkan Ke Dewan Pers
Next post Tekan Laka lantas di Jl. TOL Permai Tim Gabungan Lakukan Penertiban Odol