Dugaan Kerugian Negara Dengan Adanya Bimtek ke Bogor Beberapa Kecamatan Di Aceh Utara

LHOKSUKON —– Para keuchik di Aceh Utara akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Bogor, Jawa Barat. Bimtek gelombang pertama akan diikuti para keuchik dan perangkat desa dari empat kecamatan pada 9-13 Juni 2022. Hal itu diakui Ketua Forum Keuchik Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara, Abdul Munir.

Kegiatan di Bogor yang akan diikuti para keuchik asal Aceh Utara itu menjadi perbincangan sejumlah kalangan setelah beredarnya surat undangan di media sosial sejak pekan lalu. Pada kop surat itu tertulis ‘Lembaga Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Putra Bangsa’, beralamat di Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Surat undangan pelatihan itu ditujukan kepada kepala desa se-Kabupaten Aceh Utara, tertanggal 18 Mei 2022. Dalam surat bernomor: 1271/I.P3-TPB/X/2022 tersebut disebutkan bahwa dilaksanakan kegiatan pelatihan pupuk organik se-Kabupaten Aceh Utara pada 1 sampai 5 Juni 2022 di Bogor.

“Untuk itu, dimohon kepada kepala desa merekomendasikan peserta dari unsur desa. Adapun biaya registrasi dan pembayaran kontribusi peserta Rp15.000.000/peserta,” bunyi surat itu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampoeng (DPMG) Aceh Utara, Fakhrurrazi, mengatakan pihaknya tidak mengetahui secara detail mengenai kegiatan tersebut. “Itu mungkin kerja sama dengan pihak Badan Kerja Sama Antar-Desa (BKAD) kecamatan masing-masing. Tetapi itu tergantung kecamatannya juga, yang mana melaksanakan kegiatan tersebut,” kata dia, Sabtu, 4 Juni 2022.

“Saya tidak tahu persis berapa jumlah kecamatan maupun desa yang mengikuti bimtek itu. Tapi yang sudah ada disurati kepada kami adalah Kecamatan Lhoksukon, itupun kita tidak mengetahui berapa desa yang ikut,” ujar Fakhrurrazi.

Menurut Fakhrurrazi, biasanya BKAD jika melaksanakan kegiatan seperti itu berkoordinasi terlebih dahulu dengan DPMG. Namun, kata dia, sejauh ini belum ada koordinasi terkait bimtek di Bogor itu. “Kalau kegiatan dilaksanakan pada 1 Juni 2022, itu tidak mungkin, karena mereka juga perlu Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang diteken di bawah DPMG untuk ke luar daerah. Lagi pula sejauh ini belum ada kecamatan yang memberitahukan secara konkret tentang bimtek tersebut,” tuturnya.

Kalau secara aturan yang melaksanakan itu BKAD, dan berhubungan langsung dengan kami, bukan lembaga lain. Persoalan BKAD ada bekerja sama dengan pihak ketiga itu bagaimana mekanismenya ada dari pihak BKAD itu sendiri, tapi saya kurang paham apakah ada atau tidak,” tambah Fakhrurrazi.

Fakhrurrazi menyebut kegiatan bimtek ke luar daerah itu tidak menjadi masalah. Dengan adanya pelatihan pupuk organik tersebut, kata dia, bisa menambah ilmu pengetahuan para keuchik untuk dapat diaplikasikan di desanya masing-masing di Aceh Utara.

Di sisi lain Ketua L-KPK Aceh Utara Edi Saputra menegaskan dan membantah pernyataan Kepala dinas DPMG Aceh Utara Fakrurrazi yang mengatakan bahwa kegiatan Bimtek para Geusyik ke Bogor yang menghabiskan Anggaran 15 juta setiap orangnya terhadap pelatihan pupuk organik tidak masalah.

Seharusnya Kegiatan Bimtek para Geusyik di Aceh Utara di ajarkan bagaimana mengelola Dana APBN,APBD dan Dana Desa agar jangan terjadi Korupsi yang sangat merajalela di kalangan para Geusyik saat ini,bukannya di ajarkan cara mengolah pupuk organik.

Seharusnya Kadis DPMG Aceh Utara lebih Peka kepada masyarakat desa,bukannya mendukung Bimtek Geusyik ke Bogor yang menelan anggaran Milyaran rupiah,sungguh sangat di sayangkan pernyataan Kadis DPMG Aceh Utara.

Edi Saputra menambahkan,para Geusyik seharusnya dapat mengimplementasikan kepada masyarakat desa bahaya korupsi,dan menekan agar korupsi di ranah Desa sebisa mungkin bisa dapat di tanggulangi.

Dan juga menurut Sekdir L-KPK Aceh Rusli,mengatakan kalau para Geusyik ke Bogor hanya belajar membuat pupuk organik,di Provinsi Aceh,Kabupaten Aceh Besar cukup banyak tempat pengelolaan pupuk organik,kenapa harus ke Bogor??

Kenapa harus menelan anggaran 15 juta per orang dan 30 juta per desa untuk ikut Bimtek ke Bogor,kata Sekdir Provinsi Aceh.

Seharusnya yang pergi belajar cara membuat pupuk organik itu bukan para Geusyik,tapi Ketua BUMG(Badan Usaha Milik Gampong) ini sudah salah cara.

Menurut informasi yang di dapatkan oleh Sekdir L-KPK Provinsi Aceh,nanti malam Geusyik Kecamatan Lhoksukon,Tanah Pasir,Syamtalira Aron Dan Cot Girek Kamis dini hari tanggal 09 Juni 2022 akan berangkat mengikuti Bimtek ke Bogor.

Sekdir L-KPK Provinsi Aceh menegaskan bahwa pemberangkatan rombongan Geusyik Kecamatan Lhoksukon,Tanah Pasir,Syamtalira Aron dan Cot Girek harus di catat berapa kerugian negara di sebabkan dengan adanya Bimtek para Geusyik.

Dan harus di sebutkan berapa desa yang yang di Kecamatan Lhoksukon,Tanah Pasir,Syamtalira Aron dan Cot Girek yang mengikuti Bimtek,biar semua masyarakat tau berapa milyar kerugian negara yang di sebabkan dari hasil Bimtek Kecamatan Lhoksukon,Tanah Pasir,Syamtalira Aron dan Cot Girek,tutup Sekdir L-KPK Provinsi Aceh,Rusli.(Muhazir)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *